awan hcs
082 117 188 204
087 718 594 011
PENGOLAHAN SAWAH
Sisa padi/tangkai/jerami setelah masa panen kalau masih sisa jangan dibakar.
Biarkan saja di lahan langsung diolah tanahnya.
2. Sebarkan Bokasi 1 paket (+- 800kg untk 1Ha tanah).
3. 12Jam sebelum diolah (dibajak/diluku) semprot lahan dengan SOT (Suplemen Organik Tanaman) pada sore hari.
Bahan semprot :
untk 1 Tangki +- 14L.
1. SOT 8tutup (+-80ml).
2. Gula 1sdt (diencerkan).
semprot merata ke lahan.
# Bila memungkinkan setelah disemprot tanah direndam air selama 1 minggu
4. Setelah 1minggu (bila terendam biarkan saja karena air justru akan membentu mikroba untuk menyebar) Langkah berikutnya semprot dengan PHEFOC (PestisidaHErbisidaFungisidaOrganikCair)
Bahan semprot :
1.tangki(+-14L) diisi Air
2.PHEFOC 8tutup.
3.Gula 1sdt (diencerkan)
disemprot ke lahan secara merata.
Ini dilakukan untuk membunuh sisa sisa biji gulma dan jamur yang masih tersisa.
Biarkan selama 1minggu
5. Setelah 1minggu baru dibikin Ler - leran padi untuk pembenihan.
Saya menghimbau agar MENINGGALKAN SELURUH PUPUK KIMIA yang dimiliki karena pupuk tersebut justru akan membunuh mikroorganisme yang ada di tanah.
PENGOLAHAN BIBIT / PEMBENIHAN
1. Bersihkan dengan Air
2. Rendam dengan PHEFOC utk menghilangkan virus/penyakit.
Bahan Rendam : 1tutup PHEFOC diencerkan dengan 5liter air.
direndam MAX 20Menit.
Ditiriskan kemudian diangin anginkan agar kering.
3. Rendam dengan SOT
Bahan Rendam : 5tutup SOT diencerkan dengan 5liter air
direndam selama 24jam.
Ditiriskan agar setengah kering.
4. Dipeg dalam karung selama 12jam ( kalau scr tradisional 2hari ).
cukup 12 jam benih padi siap ditanam.
5. Sebar benih yang sudah siap ke dalam Ler-leran secara merata, untuk menghindari biji padi di makan burung taburkan bhokasi / tanah halus di atas biji padi yang ditebar tadi.
6. Setelah umur 15 hari sudah bisa di daud maximal 20hr siap di tanam / tandur (istilah jawa).
PENANAMAN DAN PEMUPUKAN
Untuk memeperoleh hasil yang maksimal perlu adanya pengaturan jarak tanam yang baik, sehingga akan mempermudah perawatan, penyemprotan dan pengawasan pada tananman.
Rekomendasi jarak tanam yang baik dengan sistem "JAJAR LEGOWO".
3:1 (25_25_25_40)cm ; 4:1 (25_25_25_25_40)cm; 5:1 (25_25_25_25_25_40)cm.
- Pemupukan usia padi 1minggu setelah tanam semprot dengan SOT selang satu minggu semprot SOT lagi, dengan takaran 1 tangki 14liter air dicampur SOT 8 tutup.
- Seminggu berikutnya semprot dengan PHEFOC dgn takaran sama.
- Setelah itu tiap selang 1 minggu semprot SOT dan PHEFOC bergatian.
- Penyemprotan dihentikan ketika padi mulai berbunga.
- Antisipasi bila padi terserang hama, penyemprotan bisa dilakukan dengan tekanan semprot kabut (seperti hujan embun)
catatan:
Pengolahan padi harus dilaksanakan sesuai dengan anjuran agar hal yang diinginkan maximal.
conth :
Belum sempat membuat bokasi tetapi benih sudah dengan pola HCS.
Memang benih padi tersebut sudah bisa tumbuh dengan baik tetapi belum maximal terutama di hasil panennya.
Panen tahun pertama sudah bertambah tetapi belum bagitu nyata perubahanya.
Hal tersebut diakibatkan oleh SUDAH BERAPA TAHUN TANAH TERSEBUT DIRACUNI OLEH PUPUK KIMIA?...
jadi mikroorganisme yang bekerja, mereka akan memperbaiki struktur tanah yang ada dan meningkatkan hasil panen ttp membutuhan waktu.
tunggu hasil penanaman yang ke 2 - 3 hasilnya akan luaarr biasa jika masih memakai pola organik ini.
karena merusak itu cepat tetapi memperbaikinya sulit. itulah kehidupan baik manusia,hewan maupun tumbuhan.
MEMBUAT BHOKASI
Dalam pertanian organik tentu saja tidak bisa terlepas dari BHOKASI. Bhokasi merupakan menu wajib yang tidak boleh ditinggalkan dalam pertanian organik.
Bhokasi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik
dengan teknologi mikroba matrik / mikroorganisme.
Keunggulan penggunaan teknologi MIKROBA MATRIK adalah
pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara
konvensional.
Untuk teknologi mikroba matrik menggunakan SOT SUPLEMEN ORGANIK CAIR). SOT sendiri merupakan salah satu jenis pupuk organik yang mengandung lima puluh dua mikroba laktogen yang berfungsi sebagai penyubur, pembenah, dan penyehat tanah. Juga terdapat unsur hara makro dan mikro yang seimbang untuk tanaman, senyawa bioaktif, hormon pertumbuhan, vitamin dan hara esensial bagi tanaman juga mengandung anti hama.
Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah
di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau
serbuk gergajian.
Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan bokashi adalah
dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk mikroorganisme.
Bokashi POLA HCS
1. Bahan bahan :
800kg KoHe ( Kotoran Hewan yang sudah menggunakan Pola Ternak HCS/ Pakan Fermentasi).
50kg Dolomit.
50kg Katul/Dedak.
150kg Sekam/Brambut/Gergajian Kayu Sengon/Abu Sekam.
0.25kg Gula pasir ( diencerkan ).
2L Suplemen Organik Tanaman HCS ( 4botol ).
2. Semua bahan dicampur merata.
3. di beri Air dicampurkan sampai mammel/ngepyur/setengah basah.
4. ditutup/difermentasikan dalam drum/gentong/terpal selama 3hari ( 3x24jam ).
5. didinginkan.
6. digunakan/disebarkan dilahan anda.
Untk Kotoran Hewan Non SOC
Harus diolah dahulu karena polar tinggi (menyebabkan gatal), bibit uret/orong2, bibit rumput dan bakteri penyakit lainya terdapat di KoHe non HCS tersebut.
dengan cara :
1. 800kg KoHe non HCS
2. 3L PHEFOC ( tututp putih )
3. 3sdm Gula yang diencerkan
Bahan2 tersebut ditambahkan Air sampai mammel/ngepyur/setengah basah.
ditutup/difermentasikan dalam drum/gentong/terpal selama 1hari ( 24jam ).
PUPUK CAIR DARI URINE HEWAN TERNAK
Pemanfaatan Urine hewan ternak memang sudah biasa dilakukan selain bersifat organik ( berdasarkan pakan minum ) juga menyajikan unsur ekonomis.
Kandungan nutrisi dari mineral terlarut urine apabila diolah dengan benar, dan dengan bahan dasar/ pakan ternak yang benar ternyata dapat menjadi komoditi yang luar biasa untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan.
Bahan :
1. 5liter urine Sapi/Kelinci yang telah memakai pola HCS/fermentasi.
2. 4-5tutup (+-50ml) SOT ( tutup hijau ).
3. 1sdm Gula yang diencerkan.
Semua bahan dicampur dengan cara diaduk.
Tutup/Fermentasikan selama 1x24jam ( 1hari ).
Pemakaian
SEMPROT
Hasil fermentasi dengan dosis apabila :
Urine Kelinci 2gelas Aqua
Urine Kambing 6gelas Aqua atau perbandingan 1:3:6
Urine Sapi 12gelas Aqua
1gelas Aqua = 250ml
Hasil Fermentasi sesuai dosis perbandingan diatas dimasukkan ke Tangki ( +-14L ).
Tambahkan 8tutup SOT ( tutup Hijau ).
Tambahkan air hingga tangki semprot penuh.
Biarkan 5 - 10menit.
Semprotkan ke tanaman anda secara merata pada bagian daun ( INGAT : stomata terletak pada bag. belakang daun/bag. yang lebih cerah ). 1minggu sekali.
KOCOR/TETES
Hasil fermentasi langsung dikocor pada bagian akar dengan dosis:
- Tanaman Kecil ( tomat, lombok, mentimun, pare, kacang, dll )
Kocor pada bagian akar 1/4 gelas Aqua ( +- 62,5ml ).
- Tanaman Besar ( mangga, jambu, belimbing, asem, klengkeng, dll )
Kocor pada bagian akar 1-2gelas Aqua ( +- 250 - 500ml ).
Ukuran diatas menggunakan Urine Kambing, untuk urine ternak lain silahkan melihat perbandinganya. Dikocorkan pada area akar 1minggu sekali.
Ingin hasilnya lebih dasyat?
Pastikan Lahan diolah dengan pemberian BOKASI. . .
demikian cara membuat pupuk dari urine hewan ternak semoga bermanfaat
PESTISIDA NABATI
Pestisida nabati dapat membunuh atau mengganggu serangan hama dan penyakit melalui cara kerja yang unik, yaitu dapat melalui perpaduan berbagai cara atau secara tunggal. Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu :
merusak perkembangan telur, larva dan pupa.
menghambat pergantian kulit.
mengganggu komunikasi serangga.
menyebabkan serangga menolak makan.
menghambat reproduksi serangga betina.
mengurangi nafsu makan.
memblokir kemampuan makan serangga.
mengusir serangga.
menghambat perkembangan patogen penyakit.
Pestisida Nabati
Pestisida Kimia
Kelebihan
·        Murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
·        Relatif aman terhadap lingkungan.
·        Tidak menyebabkan keracunan pada tanaman.
·        Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama.
·        Kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
·        Menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.
·        Mudah didapatkan di kios pertanian.
·        Lebih cepat bereaksi pada tanaman yang diaplikasi.
·        Kemasan lebih praktis.
·        Tahan lama untuk disimpan.
·        Daya racun tinggi (langsung mematikan serangga).
Kekurangan
·        Daya kerjanya relatif lambat.
·        Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung.
·        Tidak tahan terhadap sinar matahari.
·        Kurang praktis.
·        Tidak tahan disimpan.
·        Cepat terurai.
·        Kadang-kadang harus diaplikasikan / disemprotkan berulang-ulang.
·        Terjadi resistensi (hama menjadi kebal).
·        Terjadi resurjensi (ledakan hama baru).
·        Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen.
·        Terbunuhnya musuh alami.
·        Pencemaran lingkungan (air dan tanah) akibat residu kimia.
·        Tidak ramah lingkungan.
·        Harganya mahal.
·        Matinya organisme lain yang berguna.
..